
1.Andy(lead guitar, vocal)
2.Reggie (rhytm guitar, vocal)
3.Phonton (double bass, vocal)
4.Loulou (drums, vocal).
3.Phonton (double bass, vocal)
4.Loulou (drums, vocal).
Mereka memulai kariernya di
Surabaya sejak
1945.Beruntung perjalanan
karier keempat anak muda ini
terbilang mulus sebab kedua
orangtuanya, Herman Tielman
dan Flora Lorine Hess tak
cuma mendukung, tapi ikut
bermain dan menjadi
manager.
Pada tahun 1956 The Tielman
Brothers hijrah ke Breda,
Belanda dan memulai karier
rekaman di negeri kincir angin
itu. Dari sanalah pada
akhirnya The Tielman Brothers
mulai menjajah musik rock di
luar negeri dan memberikan
pengaruh yang cukup dasyat
di blantika musik rock pada
saat itu. Penampilan mereka
juga cukup memukau publik di
Belanda khususnya dan Eropa
pada umumnya. Bisa dibilang
mereka lah yang pertama kali
memulai atraksi panggung
yang liar dan atraktif, seperti
bermain gitar dan juga double
bass sambil melompat atau
berguling-gulingan, serta
tentunya demo drums.
Kepindahan mereka ke negeri
Belanda dengan membawa
budaya tropis dan kecintaan
kepada gitar ini ternyata
melahirkan “Indo-Rock” yang
terkenal itu. Ciri kuat Indo-
Rock adalah dominasi gitar,
instrumen yang dikenalkan
orang-orang Portugis saat
datang ke Hindia-Belanda
sekitar abad ke-14. Permainan
gitar ala Portugis yang
akhirnya dikenal sebagai musik
keroncong ini dipadukan oleh
anak-anak Maluku itu dengan
musik Hawaii, country, dan Rock ’N' Roll yang mereka
dengar dari radio-radio
Amerika Serikat yang
dipancarluaskan dari Filipina
atau Australia.
Di tahun 1958 TheTielmans
Brothers punya 3 album yang
jadi hits di seluruh dunia dan
memiliki banyak Gibson Les
Paul keluaran pertama yang
baru di impor ke Belanda saat
itu.
Dalam perjalanan sebuah
band, tentunya ada kisah yang
tidak menyenangkan pula,
seperti halnya pergantian dan
keluar masuknya personil
band. Bagi The Tielman
Brothers, hal itu bukanlah
masalah sehingga bisa
membuat band ini harus
berhenti di tengah jalan. Yang
ada malah prestasi yang luar
biasa, dimana mereka bisa
tetap eksis dan tampil di
beberapa Negara di Eropa
selain Belanda seperti Belgia
dan Jerman.
Sayangnya, di tahun 1976
band ini dikabarkan bubar
karena boleh dikatakan
permainan musik mereka
terkesan mandek dan tidak
ada perkembangan alias
kurang eksploratif. Mereka
bermain musik di tataran yang
itu-itu saja, dan itulah yang
akhirnya membuat publik
menjadi bosan. Begitupun,
karya mereka sampai sekarang
masih sangat digemari di luar
negeri, terutama di Belanda.
Kini tinggal Andy Tielman saja
yang masih eksis bermain
musik dan tinggal di Belanda.
Di usianya yang sudah semakin
senja, Andy Tielman kini lebih
banyak rekaman untuk lagu-
lagu rohani dan sesekali
tampil di publik Belanda
dengan gitarnya. Tentu
penampilannya tak bisa seliar
dulu lagi.
No comments:
Post a Comment