Bagian bagian Sokbeker
1. EYE
Mungkin, setiap pabrikan sok bisa menyebutnya dengan istilah yang berbeda-beda. Tetapi secara umum, banyak yang menyebut komponen ini dengan istilah Eye. Fungsinya, sebagai penahan atau dudukan sok breker dengan sasis kendaraan. Orang awam biasa sebut ‘anting-anting’.
Disebut eye, itu karena part ini memiliki bentuk bulat yang bagian dalamnya terdapat karet dan bushing untuk masuk ke dalam baut pemegang sok. Tiap motor, bisa memiliki diameter eye atau bushing yang berbeda. Tergantung dari pabrikan motor itu sendiri.
2. SPRING
Biasa disebut per atau pegas. Komponen yang punya bentuk ulir melingkar ini berfungsi menahan beban kendaraan dan memberikan fungsi elastisitas pada suspensi. Per ini, juga berfungsi buat menahan beban dan bantu proses rebound.
Kini, produsen sok juga membuat per dengan beragam kebutuhan pengendara. “Untuk modelnya, ada yang tipe linear dan progresif. Per juga bisa menentukan kebutuhan beban. Seperti sok tipe heavy duty, biasanya memiliki diameter ulir per lebih besar,” ujar Bima.
3. PISTON
Setiap shock absorber pasti dilengkapi dengan piston. “Piston ini, berfungsi mengatur kinerja sirkulasi oli yang ada di dalam tabung sok,” ujar Benny Rachmawan selaku Research & Development Mitra2000 selaku distributor Sok YSS di Indonesia.
Bagian piston yang ada di sok ini, terdiri dari beragam part juga. Misalnya, ring piston yang nahan kompresi tekanan di tabung. Ada juga beragam valve yang juga punya fungsi sama. Maka itu, peran piston lebih mengatur sirkulasi oli.
4. PISTON ROAD
Selain dikenal dengan piston road, komponen ini juga dikenal dengan sebutan main shaft atau as sok breker.
Fungsinya, bertugas sebagai jalur penopang dan dudukan piston. Terutama dibagian ujung. Nantinya, piston akan ditahan oleh mur yang berada di bagian paling atas main shaft.
Mungkin, setiap pabrikan sok bisa menyebutnya dengan istilah yang berbeda-beda. Tetapi secara umum, banyak yang menyebut komponen ini dengan istilah Eye. Fungsinya, sebagai penahan atau dudukan sok breker dengan sasis kendaraan. Orang awam biasa sebut ‘anting-anting’.
Disebut eye, itu karena part ini memiliki bentuk bulat yang bagian dalamnya terdapat karet dan bushing untuk masuk ke dalam baut pemegang sok. Tiap motor, bisa memiliki diameter eye atau bushing yang berbeda. Tergantung dari pabrikan motor itu sendiri.
2. SPRING
Biasa disebut per atau pegas. Komponen yang punya bentuk ulir melingkar ini berfungsi menahan beban kendaraan dan memberikan fungsi elastisitas pada suspensi. Per ini, juga berfungsi buat menahan beban dan bantu proses rebound.
Kini, produsen sok juga membuat per dengan beragam kebutuhan pengendara. “Untuk modelnya, ada yang tipe linear dan progresif. Per juga bisa menentukan kebutuhan beban. Seperti sok tipe heavy duty, biasanya memiliki diameter ulir per lebih besar,” ujar Bima.
3. PISTON
Setiap shock absorber pasti dilengkapi dengan piston. “Piston ini, berfungsi mengatur kinerja sirkulasi oli yang ada di dalam tabung sok,” ujar Benny Rachmawan selaku Research & Development Mitra2000 selaku distributor Sok YSS di Indonesia.
Bagian piston yang ada di sok ini, terdiri dari beragam part juga. Misalnya, ring piston yang nahan kompresi tekanan di tabung. Ada juga beragam valve yang juga punya fungsi sama. Maka itu, peran piston lebih mengatur sirkulasi oli.
4. PISTON ROAD
Selain dikenal dengan piston road, komponen ini juga dikenal dengan sebutan main shaft atau as sok breker.
Fungsinya, bertugas sebagai jalur penopang dan dudukan piston. Terutama dibagian ujung. Nantinya, piston akan ditahan oleh mur yang berada di bagian paling atas main shaft.
Panjangnya piston road atau as
sok ini, juga pengaruhi travel atau stroke sok. Ya, maksudnya, jarak main sok
tergantung dari panjangnya as sok yang diaplikasi. Semakin panjang as, stroke
juga semakin panjang. Githu juga sebaliknya.
5. DAMPER
Damper juga dikenal dengan cushion rubber. Part atawa komponen ini bertugas buat meredam entakan atau beban yang diterima ketika terjadi proses rebound. Maka itu, erat kaitannya antara damper dengan spring.
“Damper ini berfungsi meredam gaya ke atas dari elastisitas spring dan menambah fungsi spring,” sebut Arief. Terbayang dong jika sok tidak mengaplikasi damper. Pastinya, ketika terjadi proses rebound akan terdengar bunyi keras akibat benturan part yang satu dengan part lainnya.
6. TABUNG
Tabung sok berfungsi sebagai part penampung oli atau gas. Ketika sok bekerja, maka oli atau gas akan mengisi bagian luar tabung. Dalam perkembangannya, sekarang ini terbagi menjadi model mono tube dan double tube.
“Model double tube cenderung lebih kuat ketimbang model mono tube. Karena dari komposisi sok sendiri yang memang dirancang untuk seperti itu,” bilang Bima. Biasanya model mono tube memiliki tabung dibagian atas. Sedangkan double tube, umumnya berada dibagian bawah.
7. REBOUND ADJUSTER
Jika diperhatikan, beberapa sok yang memiliki teknologi terkini, kerap memberikan berbagai part untuk seting suspensi. Salah satunya, rebound adjuster. Fungsi part ini, untuk menghambat atau melancarkan sirkulasi oli.
“Semakin dihambat sirkulasi oli, maka rebound yang dihasilkan semakin lambat. Sebaliknya, jika dilancarkan, maka rebound semakin cepat,” ungkap Benny. Biasanya part ini memiliki ragam model rebound adjuster. Dan, kerap diaplikasi di sok untuk kebutuhan balap atau high performance.
8. EYE/YOKE
Lagi-lagi, tiap produsen sok bisa memberikan julukan berbeda untuk part ini. Salah satunya, dengan istilah Yoke. Tapi, biar mudahnya, sebut saja dudukan sok bagian bawah. Yoke ini, mengaplikasi bentuk dudukan sok bermodel U. Sebab kalau bulat, disebut dengan istilah eye.
Biasanya juga, ada beberapa pabrikan yang menyertai dengan spring adjuster pada bagian bawah tabung sok. Tetapi, ada juga yang di bagian atas.
5. DAMPER
Damper juga dikenal dengan cushion rubber. Part atawa komponen ini bertugas buat meredam entakan atau beban yang diterima ketika terjadi proses rebound. Maka itu, erat kaitannya antara damper dengan spring.
“Damper ini berfungsi meredam gaya ke atas dari elastisitas spring dan menambah fungsi spring,” sebut Arief. Terbayang dong jika sok tidak mengaplikasi damper. Pastinya, ketika terjadi proses rebound akan terdengar bunyi keras akibat benturan part yang satu dengan part lainnya.
6. TABUNG
Tabung sok berfungsi sebagai part penampung oli atau gas. Ketika sok bekerja, maka oli atau gas akan mengisi bagian luar tabung. Dalam perkembangannya, sekarang ini terbagi menjadi model mono tube dan double tube.
“Model double tube cenderung lebih kuat ketimbang model mono tube. Karena dari komposisi sok sendiri yang memang dirancang untuk seperti itu,” bilang Bima. Biasanya model mono tube memiliki tabung dibagian atas. Sedangkan double tube, umumnya berada dibagian bawah.
7. REBOUND ADJUSTER
Jika diperhatikan, beberapa sok yang memiliki teknologi terkini, kerap memberikan berbagai part untuk seting suspensi. Salah satunya, rebound adjuster. Fungsi part ini, untuk menghambat atau melancarkan sirkulasi oli.
“Semakin dihambat sirkulasi oli, maka rebound yang dihasilkan semakin lambat. Sebaliknya, jika dilancarkan, maka rebound semakin cepat,” ungkap Benny. Biasanya part ini memiliki ragam model rebound adjuster. Dan, kerap diaplikasi di sok untuk kebutuhan balap atau high performance.
8. EYE/YOKE
Lagi-lagi, tiap produsen sok bisa memberikan julukan berbeda untuk part ini. Salah satunya, dengan istilah Yoke. Tapi, biar mudahnya, sebut saja dudukan sok bagian bawah. Yoke ini, mengaplikasi bentuk dudukan sok bermodel U. Sebab kalau bulat, disebut dengan istilah eye.
Biasanya juga, ada beberapa pabrikan yang menyertai dengan spring adjuster pada bagian bawah tabung sok. Tetapi, ada juga yang di bagian atas.
Hasil
Pengukuran
Ø Diameter
bagian atas pegas
o
Luar :
46,60 mm
o
Dalam :
31,65 mm
Ø Diameter
bagian bawah pegas
o
Luar :
41,20 mm
o
Dalam :
28,60 mm
Ø Diameter
luar torak : 7,95 mm
Ø Panjang
torak : 125 mm
Ø Panjang
torak bebas : 75 mm
Pemasangan
a. Pemasangan lengan ayun
Ø Pasang
lengan ayun, baud dan mur engsel.
Ø Pasang
mur pada peredam kejut pada bagian bawah.
Ø Pasang
kait pegas pedal rem ke lengan ayun.
Ø Pasang
pijakan kki pembonceng sebelah kiri dan kanan, cincin washer dan baud.
Ø Pasang
knalpot dan roda belakang.
b. Pemasangan peredam kejut
Ø Topang
sepeda motor dengan standar tengah.
Ø Pasang
peredam kejut, cincin washer dan mur pada bagian atas peredam kejut.
Ø Pasang
body cover dan pegangan belakang
No comments:
Post a Comment